Puncak Kawinajang Menemukan 'Rinjani Mini' di Jantung Pegunungan Kawi
![]() |
(Siap Tv) |
Bagi banyak pendaki, Gunung
Kawi seringkali identik dengan wisata spiritual yang berpusat di Pesarean di
lereng gunung. Namun, Kawinajang menghadirkan sisi lain Kawi, yaitu petualangan
alam murni. Beberapa pendaki bahkan menjulukinya sebagai "Rinjani
mini" karena kemiripan bentang alam punggungan yang spektakuler dengan
trek Torean di Gunung Rinjani, Lombok. Ini adalah destinasi yang sempurna bagi
mereka yang mencari pengalaman mendaki yang intens, jauh dari jalur-jalur yang
terlalu ramai.
Kawinajang: Titik Tertinggi yang
Menjanjikan Panorama 360
Puncak Kawinajang dikenal karena area puncaknya yang relatif terbuka,
memungkinkan pendaki mendapatkan pemandangan panorama yang utuh. Dari
ketinggian
2.651 mdpl, Anda dapat
menyaksikan gugusan gunung-gunung lain di Jawa Timur yang terhampar megah.
Pemandangan mencakup siluet agung Gunung Semeru di kejauhan, keindahan GunungButhak, Gunung Panderman, hingga puncak-puncak lain di kawasan Putri
Tidur.
Daya tarik utama lainnya adalah
kontur jalur pendakiannya yang sangat bervariasi. Pendaki akan melewati
perpaduan hutan lebat yang lembap, jalur tanah padat, hingga trek
punggungan yang terjal dan terbuka.
Keaslian alamnya masih sangat
terjaga; Anda akan merasakan sensasi menembus hutan yang masih sunyi dan
dipenuhi vegetasi khas pegunungan. Ini menjadi tantangan teknis yang memuaskan
bagi pendaki yang ingin menguji kemampuan mereka.
Jalur Pendakian: Tantangan dan
Keunikan Rute
Pendakian menuju Puncak
Kawinajang dapat diakses dari beberapa basecamp di Kabupaten Malang.
Jalur-jalur ini menawarkan pengalaman yang berbeda-beda, mulai dari yang
ekstrem hingga yang relatif baru diresmikan.
Jalur via Bendosari (Pujon)
Jalur via Bendosari, yang
terletak di Kecamatan Pujon, adalah salah satu rute yang paling sering
diperbincangkan.
Sensasi Trek yang Mirip Rinjani
Jalur Bendosari dikenal
memiliki view yang dramatis, memicu perbandingan dengan trek Rinjani.
Namun, keindahan ini dibayar dengan tingkat kesulitan yang tinggi.
Treknya menuntut kesiapan fisik
prima, karena memiliki jalur-jalur yang cukup teknis, curam, dan membutuhkan scrambling
di beberapa bagian. Jalur ini sangat cocok bagi pendaki yang sudah memiliki
pengalaman mendaki gunung-gunung tinggi.
Jalur via Ngantang (Sumantoro)
Jalur via Ngantang, yang
dimulai dari Desa Sumantoro, adalah opsi baru yang belakangan dibuka dan
dikelola oleh masyarakat setempat.
- Keunggulan: Jalur Ngantang ini diklaim memiliki risiko yang lebih kecil,
meskipun rutenya sedikit lebih panjang.
- Prosedur: Jalur ini melewati sekitar 6 pos dan mengharuskan pendaki untuk
melakukan registrasi resmi di loket, termasuk menjalani briefing
singkat dan cek kesehatan, menunjukkan komitmen terhadap keselamatan
pendaki.
Logistik Waktu dan Keamanan
Mengingat kondisi jalurnya yang
terbilang ekstrem dan panjang, waktu tempuh menuju Puncak Kawinajang umumnya
memakan waktu 7 hingga 9 jam pendakian normal.
Selalu prioritaskan keamanan:
mendaki dalam kelompok, membawa perlengkapan yang memadai, dan mempertimbangkan
untuk menggunakan jasa guide lokal, terutama jika Anda memilih jalur
yang belum terlalu mainstream.
Persiapan dan Etika Konservasi di
Kawinajang
Untuk menaklukkan Kawinajang,
persiapan bukan hanya soal fisik, tetapi juga etika terhadap alam dan budaya.
A. Kesiapan Fisik dan Perbekalan
- Fokus Fisik: Mengingat jalur Kawinajang yang ekstrem dan panjang, pelatihan
ketahanan fisik dan kaki sangat penting. Trek naik-turun yang
berkelanjutan akan menguras stamina secara signifikan.
- Air dan Logistik: Walau beberapa jalur mungkin menyediakan sumber
air di pos tertentu (seperti di jalur Ngantang), Anda harus membawa
persediaan air minum dan logistik yang cukup untuk durasi pendakian 2 hari
1 malam.
- Waspada Angin: Puncak dan punggungan Gunung Kawi sangat terbuka. Pendaki
disarankan tidak mendirikan tenda di puncak karena rawan badai dan
angin kencang. Pos 4 atau 5 di jalur Ngantang seringkali menjadi lokasi camping
yang lebih aman dan terlindungi.
B. Menjaga Keaslian Hutan dan
Spiritual
Gunung Kawi, termasuk
Kawinajang, masih memiliki kawasan hutan yang sangat lebat dan lestari. Oleh
karena itu, prinsip konservasi harus diutamakan:
- Zero Waste: Pendaki wajib membawa kembali semua sampah. Pos-pos registrasi
biasanya menerapkan sistem zero waste yang ketat demi menjaga
kebersihan lingkungan.
- Hormati Petilasan: Sepanjang jalur pendakian Gunung Kawi, tidak
jarang Anda akan menemui petilasan atau area yang disakralkan. Pendaki
harus selalu menjaga etika, dilarang merusak, dan menghormati kepercayaan
lokal.
Gunung Kawinajang adalah permata tersembunyi bagi pendaki sejati di Malang
Raya. Ia menawarkan kombinasi unik antara tantangan fisik, keindahan alam
yang masih perawan, dan panorama gunung-gunung tertinggi di Jawa Timur,
menjadikannya petualangan yang layak untuk ditaklukkan.