Keindahan Gunung Buthak Menaklukkan Sabana Luas, Menikmati Lautan Awan di Jantung Jawa Timur
![]() |
(Canva) |
Berada di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar, gunung yang merupakan bagian dari Pegunungan Kawi-Panderman ini menawarkan jalur pendakian yang khas, dihiasi hutan rimbun, lembah berkabut, dan yang paling terkenal: sabana luas yang menjadi lokasi berkemah ideal.
Walaupun tidak setinggi Gunung Semeru atau Gunung Arjuno, keindahan panorama dari Puncak Buthak menjanjikan pemandangan gunung-gunung legendaris lain yang terhampar di atas lautan awan.
Mengapa Gunung Buthak Begitu Memikat
Pendaki?
Gunung Buthak memiliki daya
tarik tersendiri yang membuatnya populer di kalangan pendaki, baik pemula
maupun veteran. Salah satu keistimewaannya adalah kontur jalurnya yang,
terutama di jalur favorit, terbilang relatif landai namun panjang. Ini
sangat cocok sebagai latihan fisik untuk pendaki menengah.
Puncak Buthak juga dikenal
karena areanya yang lapang, memungkinkan pendaki mendirikan tenda tanpa perlu
berdesakan. Dari sana, pemandangan Gunung Arjuno-Welirang di utara dan Gunung
Semeru di timur terlihat begitu jelas saat cuaca cerah.
Selain itu, Gunung Buthak
adalah salah satu gunung yang relatif ramah sumber air, sebuah
keuntungan besar dalam logistik pendakian. Keindahan puncaknya saat sunrise,
ditambah hamparan rumput sabana, seringkali menjadi daya tarik yang tak bisa
ditolak.
Panduan Jalur Pendakian Favorit: Via
Panderman, Kota Batu
Dari beberapa jalur resmi yang
tersedia, jalur pendakian via Panderman di Kota Batu adalah yang paling
ramai dan direkomendasikan karena aksesnya yang mudah dan fasilitas yang
memadai.
Lokasi Basecamp dan Prosedur
Awal
Perjalanan dimulai dari Basecamp
Panderman di kawasan Songgoriti, Kota Batu. Basecamp ini tidak hanya
menjadi titik awal pendakian Gunung Buthak, tetapi juga Gunung
Panderman.
Pendaki wajib melakukan
registrasi resmi dengan menyerahkan fotokopi KTP dan surat keterangan sehat.
Biaya retribusi masuk kawasan Tahura Raden Soerjo ini tergolong terjangkau.
Bagi yang ingin menghemat waktu
dan tenaga, tersedia layanan ojek yang bisa mengantar pendaki hingga Pos
3. Jasa ojek ini sangat membantu untuk melewati jalur awal yang cenderung
landai namun cukup panjang dan monoton.
Dengan naik ojek di jalur
bawah, Anda bisa menghemat waktu berjalan kaki sekitar dua hingga tiga jam,
yang akan sangat berharga untuk tanjakan di trek atas.
Perjalanan Menantang Menuju Puncak
Perjalanan pendakian ke puncak
Buthak via Panderman melewati empat pos utama sebelum mencapai sabana.
Dari Basecamp hingga Pos 3
Setelah melewati jalur paving
di awal, pendaki akan memasuki jalur tanah yang bervariasi antara menanjak dan
landai. Pos 1 dan Pos 2 umumnya dilalui dalam waktu 2-3 jam berjalan kaki. Di
Pos 2 biasanya terdapat area yang cukup datar, meski tidak disarankan untuk
berkemah karena masih berada di jalur lintas.
Trek selanjutnya menuju Pos 3
terkenal dengan julukan "Tanjakan PHP" (Pemberi Harapan Palsu).
Dinamakan demikian karena pendaki merasa sudah mendekati Pos, namun tanjakan
terus saja memanjang dan menguji kesabaran. Setelah melewati tantangan ini,
Anda akan mendapatkan bonus berupa jalur yang dominan landai dan memasuki
kawasan hutan lumut yang rimbun dan eksotis sebelum tiba di Pos 3, sebuah
tempat yang luas untuk beristirahat.
![]() |
Sumber: travel.kompas.com |
Melintasi Sabana Menuju Puncak
Setelah Pos 3, jalur hanya bisa
dilalui dengan berjalan kaki karena trek mulai menanjak konstan dan panjang di
punggungan bukit. Setelah berjalan sekitar 2-3 jam, pendaki akan tiba di Pos 4.
Setelah melalui Pos 4 akan sampai Sabana
Gunung Buthak.
Sabana ini adalah permata utama
pendakian. Berupa padang rumput luas di tengah lembah, Sabana Buthak menjadi
tempat berkemah favorit karena ketersediaan sumber air yang melimpah dan
pemandangan yang menakjubkan. Di area inilah banyak ditemukan bunga Edelweis
yang ikonik.
Dari sabana, perjalanan
terakhir menuju puncak hanyalah sekitar 30-60 menit. Namun, jalur menuju Puncak
Buthak ini sangat terjal, curam, dan licin karena berpasir. Pendaki harus
ekstra hati-hati, memastikan pijakan sepatu gunung kuat. Rasa lelah akan segera
terbayar lunas setibanya di titik tertinggi (2.868 mdpl), disuguhi pemandangan
pegunungan yang mengelilingi seluruh Jawa Timur.
Persiapan dan Konservasi Gunung
Buthak
Pendakian yang menyenangkan
adalah pendakian yang aman, terencana, dan bertanggung jawab terhadap alam.
Logistik dan Perbekalan Penting
Mengingat jarak tempuh yang
panjang (rata-rata 8-10 jam trekking), kesiapan fisik adalah kunci
utama. Lakukan latihan fisik rutin setidaknya dua minggu sebelum hari-H.
- Air dan Logistik: Walaupun terdapat sumber air di pos-pos
tertentu, selalu bawa persediaan air minum minimal 3-4 liter per orang.
Bawa pula makanan berenergi tinggi.
- Peralatan Standar: Pastikan membawa perlengkapan standar mendaki,
seperti tenda kedap air, sleeping bag, matras, senter kepala (headlamp),
serta jas hujan atau poncho. Udara di ketinggian Gunung Buthak
bisa sangat dingin, terutama saat malam, sehingga pakaian hangat sangat
diperlukan.
- Etika Lingkungan: Gunung Buthak masih memiliki ekosistem yang
relatif terjaga. Terapkan prinsip Leave No Trace. Semua sampah,
termasuk sampah organik, wajib dibawa turun kembali ke basecamp.
Mematuhi etika ini penting agar keindahan sabana dan kebersihan sumber
air tetap lestari.
Penutup Petualangan
Mendaki Gunung Buthak
bukan sekadar mencapai puncak 2.868 mdpl. Ini adalah perjalanan untuk menikmati
keragaman bentang alam Jawa Timur dalam satu trek yang menantang.
Dari hijaunya hutan pinus di
awal, menantangnya "Tanjakan PHP", hingga magisnya hamparan sabana
luas tempat edelweis tumbuh, Buthak memberikan pengalaman pendakian yang
lengkap.
Jika Anda mencari pengalaman trekking
yang indah, full day adventure, dan camping di tengah pemandangan
pegunungan yang menakjubkan, Gunung Buthak adalah pilihan yang sangat tepat di
kawasan Malang.