Gunung Panderman Mendaki Puncak Basundara, Menikmati City Light Kota Batu
Artikdia - Di tengah pesona wisata modern Kota Batu, Malang, berdiri megah sebuah gunung yang menjadi favorit para pendaki pemula maupun penjelajah akhir pekan Gunung Panderman. Dengan ketinggian 2.045 meter di atas permukaan laut (mdpl), Panderman menawarkan pengalaman pendakian singkat namun memuaskan, menjadikannya pilihan sempurna untuk one-day hike atau camping ceria sambil menikmati pemandangan city light yang spektakuler.
Gunung Panderman adalah bagian
dari gugusan Pegunungan Kawi-Buthak-Panderman yang dikenal dengan julukan "Putri
Tidur." Posisi Panderman dalam mitos ini seringkali diibaratkan
sebagai kaki sang putri, dan meskipun bukan yang tertinggi di kawasan tersebut,
ia menjanjikan reward pemandangan yang sebanding dengan effort
yang dikeluarkan.
Gunung Panderman: Ramah Pemula, View
Kelas Juara
Daya tarik utama Gunung
Panderman terletak pada aksesnya yang mudah dan waktu tempuh yang relatif
singkat. Rata-rata pendaki hanya membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam untuk
mencapai puncak Basundara.
Karakteristik jalur yang
ringkas ini sangat ideal bagi pendaki yang baru memulai hobi mendaki atau
mereka yang ingin mencari tempat pemanasan fisik.
Keistimewaan Panderman juga
terletak pada pemandangannya. Puncak Panderman berada di lokasi strategis yang
memungkinkan pengunjung melihat keseluruhan hamparan Kota Batu di malam
hari, yang berkilauan bagaikan permadani bintang.
Saat fajar menyingsing,
kemegahan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang akan tampak jelas di cakrawala,
menambah keindahan panorama pegunungan Jawa Timur. Momen inilah yang membuat
banyak pendaki rela memulai perjalanan sejak dini hari.
Panduan Jalur Pendakian Utama Dukuh
Toyomerto
Jalur pendakian resmi dan
paling populer untuk mencapai Puncak Basundara adalah melalui Dukuh
Toyomerto, Desa Pesanggrahan, Kota Batu.
Prosedur dan Biaya Registrasi
Perjalanan dimulai dari basecamp
resmi di Dukuh Toyomerto. Pendaki wajib melakukan registrasi atau membayar
biaya Simaksi (Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi).
- Biaya Simaksi: Dilansir dari aplikasi resmi Tiket Pendakian biaya simaksi gunung panderman adalah Rp. 20.000
- Parkir: Tersedia area parkir motor dan mobil dengan biaya yang terjangkau
untuk pengunjung yang menginap (camping) maupun pulang pergi (tek-tok).
- Persyaratan: Pendaki wajib membawa kartu identitas (KTP) untuk keperluan
pendataan.
Perjalanan Pendakian Menuju Puncak
Basundara (± 250 kata)
Jalur Panderman terbagi menjadi
tiga pos sebelum mencapai puncak, menjadikannya trek yang mudah dihafalkan dan
dievaluasi.
Basecamp ke Pos 1 (Sumber Air)
Pendakian dimulai dengan jalur
yang relatif landai, melewati area perkebunan warga dan memasuki hutan pinus
yang teduh. Setelah sekitar 1 jam berjalan, pendaki akan tiba di Pos 1, yang
menjadi penanda lokasi Sumber Air. Tempat ini ideal untuk mengisi ulang
perbekalan air minum sebelum melanjutkan perjalanan.
Pos 2: Latar Ombo, Favorit Camping
Dari Pos 1, jalur mulai
menanjak dengan intensitas menengah. Setelah sekitar 1 jam, pendaki akan sampai
di Pos 2 Latar Ombo. Area ini adalah spot paling favorit untuk
mendirikan tenda. Latar Ombo memiliki lahan yang datar dan luas, menjadikannya
lokasi sempurna untuk camping sambil menikmati pemandangan city light
Kota Batu di malam hari. Di sini, Anda bisa beristirahat panjang dan
melanjutkan summit (muncak) di pagi buta.
Pos 3 Watu Gede dan Puncak Basundara
Perjalanan menuju Pos 3, yang
dinamakan Watu Gede, akan semakin menanjak dan didominasi oleh trek
berbatu. Meskipun menantang, di sepanjang jalur ini Anda mulai disuguhi
pemandangan gagahnya Gunung Arjuno dan Welirang yang terlihat di kejauhan.
Dari Pos 3, jalur terakhir
menuju Puncak Basundara (2.045 mdpl) hanya membutuhkan waktu sekitar 30
menit. Trek terakhir ini cukup terjal, berbatu, dan sedikit berpasir, menuntut
kehati-hatian ekstra sebelum akhirnya Anda berdiri di titik tertinggi
Panderman.
Camping Ceria dan Keunikan Panderman
Gunung Panderman memberikan
pengalaman berlibur di gunung yang tidak merepotkan, namun tetap penuh kesan.
A. Pengalaman Camping Terbaik
Memilih untuk camping di
Latar Ombo adalah keputusan yang tepat jika Anda ingin menikmati Panderman
secara maksimal. Di malam hari, suhu udara yang sejuk di Kota Batu
sangat pas untuk menikmati kopi hangat atau mi instan sambil memandangi jutaan
lampu kota di bawah. Suasana ini sangat berbeda dengan camping di gunung
yang lebih terpencil.
Saat matahari terbit,
pemandangan dari Latar Ombo maupun Puncak Basundara adalah hadiah utama. Anda
akan menyaksikan langit berubah warna dari gelap menjadi jingga keemasan,
menyinari puncak-puncak gunung lain yang tampak seperti lukisan.
B. Kekayaan Hayati dan Mitos Lokal
Meskipun dekat dengan
perkotaan, hutan Panderman masih menyimpan kekayaan hayati, termasuk berbagai
jenis burung dan primata seperti kera abu-abu. Pendaki diimbau untuk selalu
menjaga logistik makanan agar tidak menarik perhatian satwa liar.
Secara kultural, mitos seputar
nama Panderman—yang konon berasal dari nama seorang Belanda—menambah pesona
sejarah di balik keindahan alamnya. Gunung ini, bersama Kawi dan Buthak,
membentuk bentang alam yang dari kejauhan terlihat seperti sosok perempuan yang
sedang tidur, sebuah keunikan visual yang menjadi identitas Malang Raya.