Puncak Batu Tulis Gunung Kawi Menaklukkan Trek Ekstrem di Gunung Putri Tidur

Table of Contents

(Canva)
Artikdia - Di antara deretan gunung-gunung legendaris di Jawa Timur, Pegunungan Kawi-Buthak menempati posisi unik. Meskipun dikenal luas sebagai pusat ziarah spiritual, bagi para pecinta alam, kawasan ini menyimpan tantangan fisik ekstrem: Puncak Batu Tulis (sekitar 2.603 mdpl).

Puncak ini adalah titik tertinggi di rangkaian Gunung Kawi, yang bersama Gunung Buthak dan Panderman, membentuk gugusan alam yang dijuluki "Putri Tidur" (Sleeping Beauty) yang membentang di perbatasan Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar.

 

Gunung Kawi: Antara Mistik, Sejarah, dan Ketinggian

Penting untuk dipahami bahwa Gunung Kawi di Jawa Timur (yang merupakan gunung berapi kerucut) berbeda dengan Candi Gunung Kawi yang berada di Bali. Gunung Kawi di Malang ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang sangat kuat, dibuktikan dengan adanya kompleks ziarah Pesarean di lerengnya yang ramai dikunjungi peziarah yang mencari berkah.

Salah satu mitos yang paling terkenal adalah tentang Pohon Dewandaru yang konon membawa keberuntungan bagi siapa saja yang menemukan ranting atau buahnya yang jatuh secara alami.

Meskipun aspek mistisnya terkenal, bagi para pendaki, Gunung Kawi menawarkan tantangan fisik yang nyata. Pendakian menuju Puncak Batu Tulis bukanlah perjalanan biasa; jalurnya dikenal panjang dan menuntut kesiapan fisik dan mental ekstra.

 

Jalur Pendakian Utama Via Lembah Merkusi (Precet)

Jalur pendakian yang paling populer dan banyak dipilih untuk mencapai Puncak Batu Tulis adalah melalui Lembah Merkusi, yang berada di kawasan Precet, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang. Jalur ini dikenal karena track-nya yang bervariasi sekaligus menguras tenaga.

Etapa Awal: Hutan Pinus dan Tanjakan Awal

Perjalanan dimulai dari Basecamp Lembah Merkusi. Setelah registrasi, pendaki akan disuguhi jalur awal yang panjang, melewati hamparan hutan pinus yang rimbun.

Di tahap ini, trek cenderung landai hingga menanjak ringan, membuat suasana pendakian terasa menyenangkan dan sejuk. Di sekitar Pos 1, pendaki biasanya dapat menemukan sumber air alami dari pipa, yang sangat penting untuk mengisi ulang perbekalan.

Menguji Nyali di Tanjakan Istighfar

Tantangan sesungguhnya dimulai setelah Pos 3 atau menjelang Pos 4. Karakteristik jalur berubah drastis menjadi sangat ekstrem, berbatu, dan dipenuhi akar-akar pohon yang menonjol. Bagian terberat adalah tanjakan terakhir menuju puncak yang dikenal sebagai "Tanjakan Istighfar."

Julukan ini diberikan bukan tanpa alasan. Tingkat kemiringan trek di beberapa titik mendekati 90 derajat, membuat pendaki harus menggunakan bantuan tali temali yang terpasang atau bahkan merangkak (scrambling) untuk naik. Struktur tanah yang berpasir dan berbatu membuat medan ini licin dan rawan longsor, menguji mental dan fisik secara total.

  • Estimasi Waktu Normal: Pendakian dari basecamp hingga Puncak Batu Tulis biasanya memakan waktu sekitar 7 hingga 9 jam berjalan normal, belum termasuk waktu istirahat.

 

Sunset Gunung Kawi

Puncak Batu Tulis, Hadiah di Ketinggian

Setelah menaklukkan Tanjakan Istighfar yang menguras tenaga, pendaki akan tiba di Puncak Batu Tulis di ketinggian sekitar 2.603 mdpl. Puncak ini memberikan hadiah berupa pemandangan yang setimpal dengan perjuangan yang dilalui.

Sunset, dan Panorama Pegunungan

Meskipun bukan yang tertinggi di Jawa Timur, puncak ini memiliki area datar yang cukup lapang untuk mendirikan beberapa tenda (camping). Pemandangan dari puncak sangat spektakuler:

  • Pemandangan 360 Derajat: Saat cuaca cerah, Anda dapat melihat gugusan Gunung Arjuno-Welirang yang megah, serta bayangan Gunung Semeru yang menjulang tinggi.
  • Lautan Awan: Momen matahari terbit (sunrise) dari puncak seringkali disertai lautan awan yang membentang di bawah, menciptakan ilusi seolah Anda berdiri di atas langit.
  • Keheningan: Berbeda dengan gunung-gunung yang lebih populer, Puncak Batu Tulis seringkali lebih sepi, memberikan pengalaman mendaki yang lebih personal dan tenang.

 

Persiapan Fisik dan Etika Konservasi

Pendakian Puncak Batu Tulis Gunung Kawi memerlukan persiapan yang serius.

Logistik dan Kesiapan Fisik

  1. Latihan Intensif: Karena panjangnya jalur dan ekstremnya tanjakan, pendaki disarankan melakukan latihan fisik intensif sebelum mendaki.
  2. Air dan Perbekalan: Pastikan membawa perbekalan air yang cukup, mengingat jalur pendakian yang lama dan ketersediaan sumber air yang mungkin terbatas di pos-pos atas.
  3. Peralatan Ekstrem: Wajib membawa sepatu gunung yang mendukung di medan berbatu dan berlumpur, serta peralatan camping standar (tenda, sleeping bag, headlamp).

Menjaga Kelestarian Alam dan Spiritualitas

Pos-pos pendakian di Pegunungan Kawi, seperti Merkusi Camp, semakin gencar menerapkan sistem Zero Waste yang ketat. Semua sampah yang dibawa naik harus dibawa turun kembali.

Menjaga kebersihan bukan sekadar aturan, tetapi merupakan kewajiban untuk menjaga kelestarian hutan dan keaslian Batu Tulis dari vandalisme. Selain itu, pendaki disarankan untuk selalu menjaga etika dan bersikap sopan saat melintasi petilasan atau area yang dianggap keramat, menghormati nilai spiritual yang melekat erat pada Gunung Kawi sebagai bagian dari warisan budaya Jawa Timur.

Melalui tantangan fisiknya, Puncak Batu Tulis menawarkan hadiah berupa pelajaran kerendahan hati dan panorama alam yang tak terlupakan, menjadikannya petualangan yang sangat berkesan. 

Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM