Panduan Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah Sesuai Sunnah untuk Ayah Bunda

Daftar Isi
panduan tata cara pelaksanan aqiqah sesuai sunnah

Artikdia - Kehadiran buah hati di tengah keluarga adalah anugerah terbesar yang tak ternilai harganya. Bagi keluarga Muslim, rasa gembira ini tidak hanya dirayakan dengan pesta, tetapi diwujudkan dalam bentuk ibadah yang disebut aqiqah.

Namun, di tengah antusiasme menyambut anggota keluarga baru, seringkali muncul pertanyaan: "Bagaimana sebenarnya tata cara aqiqah yang benar?" atau "Apakah acara yang kita siapkan sudah sesuai tuntunan Nabi?"

Memahami dasar aqiqah dan tata caranya sangat penting agar niat baik kita tidak melenceng dari syariat. Artikel ini akan mengupas tuntas panduan aqiqah mulai dari pemilihan hewan hingga pembagian daging, agar ibadah Ayah dan Bunda menjadi lebih berkah dan sempurna.


Mengapa Tata Cara Aqiqah Perlu Dipahami?

Aqiqah bukan sekadar tradisi potong kambing atau jamuan makan bersama tetangga. Lebih dari itu, aqiqah adalah ibadah sosial yang memiliki nilai spiritual tinggi sebagai bentuk rasa syukur (tasyakur) kepada Allah SWT atas kelahiran anak.

Di era modern ini, kemudahan layanan jasa aqiqah seringkali membuat kita lupa pada detail prosesnya. Padahal, mengetahui dasar aqiqah yang benar adalah kewajiban orang tua sebelum menyerahkan pelaksanaannya kepada pihak lain. Dengan memahami ilmunya, kita bisa memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan dan setiap doa yang dipanjatkan benar-benar sampai pada tujuannya: keberkahan untuk sang buah hati.


Dasar Aqiqah dalam Islam

Sebelum masuk ke teknis pelaksanaan, mari kita pahami dulu fondasi hukumnya. Secara harfiah, aqiqah berarti memutus atau melubangi (mengacu pada penyembelihan). Secara istilah syara’, aqiqah adalah penyembelihan hewan ternak sehubungan dengan kelahiran anak.

Hukum dan Dalil

Hukum aqiqah menurut pendapat mayoritas ulama adalah Sunnah Muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi orang tua yang mampu. Dasar aqiqah ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW:

“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya, dan diberi nama.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Jumlah Hewan

Ketentuan jumlah hewan merupakan salah satu prinsip utama dalam dasar aqiqah:

  • Untuk Anak Laki-laki: Dua ekor kambing atau domba yang sepadan.

  • Untuk Anak Perempuan: Satu ekor kambing atau domba.

Tujuan utama dari ibadah ini adalah sebagai bentuk perlindungan bagi anak dari gangguan setan, serta harapan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang saleh dan berbakti.


Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah Sesuai Sunnah

Agar ibadah diterima, pelaksanaannya harus mengikuti prosedur yang telah digariskan (syariat). Berikut adalah tahapan tata cara aqiqah yang sesuai sunnah:

1. Pemilihan Hewan Aqiqah

Langkah pertama dan paling krusial adalah memilih hewan. Tidak semua kambing sah dijadikan hewan aqiqah. Kriterianya sama dengan hewan kurban (udhiyah), yaitu:

  • Jenis: Kambing atau domba.

  • Kesehatan: Hewan harus sehat, tidak buta, tidak pincang, tidak kurus kering, dan tidak memiliki cacat fisik yang jelas.

  • Umur: Harus cukup umur (musinnah). Untuk kambing minimal 1 tahun (masuk tahun ke-2), dan domba minimal 6 bulan (masuk bulan ke-7).

Ayah Bunda sangat dianjurkan memilih hewan dengan kualitas terbaik (gemuk dan sehat) sebagai wujud kesungguhan dalam bersyukur. [Baca juga: Cara Memilih Hewan Aqiqah yang Sehat dan Syar’i].

2. Waktu Pelaksanaan Aqiqah

Kapan waktu terbaik melaksanakannya?

  • Waktu Utama: Hari ke-7 setelah kelahiran (hari kelahiran dihitung sebagai hari pertama). Ini adalah waktu yang paling afdhal sesuai dasar aqiqah yang diajarkan Nabi.

  • Opsi Lain: Jika berhalangan di hari ke-7, para ulama memberikan kelonggaran untuk melaksanakannya pada hari ke-14 atau ke-21.

Bagaimana jika setelah hari ke-21 belum mampu? Sebagian ulama berpendapat aqiqah bisa dilakukan kapan saja selama anak belum baligh. Namun, menyegerakan kebaikan tentu jauh lebih utama.

3. Proses Penyembelihan

Saat hewan disembelih, ada adab yang perlu diperhatikan:

  • Penyembelih harus seorang Muslim yang taat dan mengerti syariat.

  • Membaca Basmalah dan Takbir.

  • Membaca doa aqiqah.

  • Dianjurkan menyebut nama anak dan nama orang tuanya saat penyembelihan. Contoh niat: "Bismillahi wa Allahu Akbar, ini adalah aqiqah dari [Nama Anak] bin [Nama Ayah]."

4. Pengolahan dan Pembagian Daging

Inilah perbedaan mendasar antara aqiqah dan kurban yang sering tertukar.

  • Kurban: Daging dianjurkan dibagikan dalam kondisi mentah.

  • Aqiqah: Daging dianjurkan untuk dimasak terlebih dahulu sebelum dibagikan.

Imam Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa memasak daging aqiqah adalah bentuk kebaikan hati (ihsan) dan rasa syukur, sehingga penerima (tetangga atau fakir miskin) bisa langsung menikmatinya tanpa repot memasak. [Baca juga: Perbedaan Aqiqah dan Kurban: Mana yang Harus Dipahami?].

Masakan ini kemudian dibagikan kepada tetangga, kerabat, teman, dan fakir miskin. Ayah Bunda juga diperbolehkan memakan sebagian kecil daging tersebut untuk mengambil berkah (tabarruk).


Kesalahan Umum dalam Pelaksanaan Aqiqah

Meskipun niatnya baik, terkadang praktik di lapangan masih kurang tepat. Berikut beberapa kesalahan yang perlu dihindari:

  1. Membagikan Daging Mentah: Seperti dijelaskan di atas, sunnah aqiqah adalah matang. Membagikan mentah memang sah, namun menyalahi keutamaan (afdhaliyah).

  2. Mengabaikan Syarat Hewan: Karena tergiur paket murah, orang tua tidak mengecek apakah kambingnya cukup umur atau sehat. Ingat, syarat sah hewan adalah mutlak.

  3. Hanya Fokus pada Pesta: Menghabiskan anggaran untuk dekorasi mewah dan suvenir, tapi memilih hewan aqiqah yang paling kurus atau murah.

  4. Tidak Tahu Menahu Prosesnya: Menyerahkan uang ke jasa aqiqah tanpa meminta bukti penyembelihan atau sertifikasi, sehingga tidak tahu apakah prosesnya syar'i atau tidak.


Tips Praktis untuk Keluarga yang Akan Melaksanakan Aqiqah

Agar aqiqah berjalan lancar dan sesuai dasar aqiqah yang benar, berikut tips untuk Ayah Bunda:

  • Persiapan Sejak Dini: Jangan mendadak. Mulailah menabung atau menyisihkan budget aqiqah sejak masa kehamilan.

  • Pilih Jasa Terpercaya: Jika tidak sempat mengurus sendiri, pilihlah jasa aqiqah yang transparan. Pastikan mereka bersedia mengirimkan dokumentasi penyembelihan. [Baca juga: Jasa Aqiqah Bersertifikat: Apa Saja yang Perlu Dicek?].

  • Menu Masakan: Sesuaikan menu dengan selera umum. Sate dan Gule biasanya menjadi favorit, namun olahan modern juga sah-sah saja. [Baca juga: Menu Olahan Catering Aqiqah Terpopuler].

  • Dokumentasi: Abadikan momen cukur rambut dan pemberian nama sebagai kenangan, namun pastikan hal tersebut tidak mengganggu kekhusyukan doa.

Melaksanakan aqiqah adalah langkah awal orang tua dalam menanamkan keberkahan bagi kehidupan sang anak. Dengan memahami dasar aqiqah dan tata caranya sesuai sunnah, kita tidak hanya menggugurkan kewajiban, tetapi juga menghidupkan syiar Islam di tengah keluarga.

Semoga panduan ini membantu Ayah Bunda mempersiapkan ibadah aqiqah terbaik untuk buah hati tercinta. Ingatlah, yang sampai kepada Allah bukanlah daging atau darah hewan tersebut, melainkan ketakwaan dan keikhlasan kita dalam melaksanakannya.

Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM