Masjid Tiban Turen Malang dan Menguak Fakta di Balik Mitos Bangunan 10 Lantai

Daftar Isi
Masjid Tiban Malang

Artikdia - Masjid Tiban adalah salah satu destinasi wisata religi yang paling unik dan ikonik di Jawa Timur, terletak di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Masjid ini menarik perhatian wisatawan dari berbagai penjuru karena arsitekturnya yang megah, bangunannya yang menjulang hingga 10 lantai, serta legenda yang menyelimuti proses pembangunannya.

Kata "Tiban" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti tiba-tiba atau muncul mendadak. Julukan inilah yang memicu mitos populer di masyarakat bahwa masjid ini dibangun oleh bangsa jin dalam kurun waktu satu malam. Namun, di balik kisah magis tersebut, tersimpan fakta tentang dedikasi luar biasa yang menjadikannya simbol gotong royong dan kesalehan.


Mitos Terbantahkan Bukti Kerja Keras

Meskipun mitos pembangunan oleh jin telah menyebar luas, kenyataannya Masjid Tiban adalah hasil jerih payah manusia. Masjid ini merupakan bagian dari kompleks besar Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri 'Asali Fadlaailir Rahmah (sering disingkat Ponpes Bi Ba'a Fadlrah). Pembangunan dirintis oleh pendiri pondok, Romo Kiai Haji Ahmad Bahru Mafdlaluddin Shaleh.

Proses pembangunan berlangsung secara bertahap selama bertahun-tahun, dimulai sekitar akhir 1970-an atau awal 1980-an, dan sepenuhnya dikerjakan secara swadaya oleh para santri dan jemaah pondok. Mereka menggunakan peralatan sederhana. Mitos "tiba-tiba" muncul lantaran proses pembangunan yang sangat intensif dilakukan oleh internal pondok.

Ditambah lagi, di masa awal, lokasi pondok tertutup oleh pepohonan rimbun, membuat masyarakat luar desa tidak menyaksikan aktivitas pembangunan secara langsung. Desainnya yang masif tanpa terlihatnya alat berat pun menambah spekulasi.

Uniknya, seluruh desain bangunan megah ini tidak dibuat berdasarkan rancangan arsitek profesional. Konsep arsitekturnya, mulai dari bentuk hingga ornamen, bersumber dari petunjuk yang diterima Romo Kiai Ahmad melalui Salat Istikharah.

 

Pesona Arsitektur Eklektik 10 Lantai

Masjid Tiban Turen adalah masterpiece arsitektur yang menjulang tinggi dengan perpaduan gaya yang kaya dan eksotis.

Perpaduan Gaya Seni Dunia

Gaya arsitektur Masjid Tiban memadukan beberapa unsur budaya yang berbeda dalam satu bangunan harmonis. Anda akan melihat dominasi arsitektur Timur Tengah yang megah, dipadukan dengan sentuhan motif dari India dan Tionghoa (Cina). Warna biru dan putih yang mendominasi kubah serta dinding luar menambah kesan eksotis.

Di dalam, bangunan semakin memukau. Hampir seluruh dinding dihiasi kaligrafi yang indah dan rumit. Beberapa bagian interior, terutama langit-langit, dihiasi ukiran semen yang menyerupai gua atau stalaktit, memberikan suasana mistis sekaligus artistik. Ribuan potong keramik berwarna-warni digunakan untuk mempercantik setiap sudutnya.

Fungsi Multifungsi Setiap Lantai

Bangunan utama Masjid Tiban dirancang sangat fungsional, terdiri dari 10 lantai yang memiliki peruntukan khusus. Ini menunjukkan bahwa kompleks ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan pesantren yang mandiri.

  • Lantai 1 sampai 4 Ruang utama ini digunakan sebagai musala, tempat ibadah, dan area kegiatan harian para santri.
  • Lantai 5 sampai 6 Ruangan ini difungsikan sebagai aula besar atau ruang keluarga pengasuh pondok.
  • Lantai 7 sampai 8 Area ini difungsikan sebagai pusat komersial berupa pertokoan atau kios yang menjual berbagai kebutuhan santri, mulai dari busana muslim, buku, hingga oleh-oleh. Toko-toko ini dikelola langsung oleh para santriwati.
  • Lantai 9 sampai 10 (Rooftop) Lantai ini merupakan puncak bangunan. Lantai 10 difungsikan sebagai rooftop yang sering menjadi spot foto favorit pengunjung. Dari sini, wisatawan dapat menikmati pemandangan penuh kawasan Turen dari ketinggian, bahkan terdapat kebun mini yang ditanami anggrek dan buah.

Akses menuju setiap lantai difasilitasi dengan tangga dan lift, memudahkan pengunjung untuk menjelajahi kemegahan Masjid Tiban.

Panduan Kunjungan Wisata Religi

Masjid Tiban telah menjadi destinasi wisata religi kebanggaan Malang, yang terbuka bagi wisatawan umum dari berbagai latar belakang.

Akses dan Jam Kunjungan

Masjid Tiban terletak di Desa Sananrejo, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Jarak tempuhnya sekitar satu jam dari pusat Kota Malang. Karena merupakan lingkungan pesantren, pengunjung diimbau untuk datang pada jam operasional wisata, yaitu umumnya mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB.

Etika dan Fasilitas

Salah satu poin menarik bagi wisatawan adalah kebijakan masuk gratis (tidak dipungut biaya tiket masuk). Namun, pengunjung diwajibkan untuk menjaga etika dan ketertiban.

Aturan Penting:

  • Berpakaian Sopan: Pengunjung wajib berpakaian sopan dan tertutup (menutup aurat) sebagai bentuk penghormatan terhadap tempat ibadah dan lingkungan pesantren.
  • Jaga Ketenangan: Dilarang membuat kebisingan karena kegiatan belajar mengajar santri berlangsung setiap hari.

Fasilitas yang Tersedia: Masjid Tiban dilengkapi fasilitas sangat lengkap untuk menunjang kenyamanan pengunjung, seperti area parkir luas, ratusan toilet dan kamar mandi yang bersih, tempat wudu yang memadai, food court, toko suvenir, dan layanan penitipan barang.

Kunjungan ke Masjid Tiban Turen menawarkan pengalaman yang menggabungkan keajaiban arsitektur, dedikasi spiritual, dan warisan budaya lokal, menjadikannya salah satu tujuan yang paling berkesan saat berlibur di Malang. 

Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM