Benarkah Wisata Kota Lama Malang Menyimpan Cerita Era Kolonial Belanda?

Daftar Isi

Artikdia - Malang dikenal sebagai kota yang sejuk dan bersejarah. Namun di balik modernitasnya, tersimpan kawasan tua bernama Kota Lama Malang area yang masih mempertahankan suasana tempo dulu peninggalan kolonial Belanda.

Kawasan ini menjadi daya tarik wisata sejarah di Jawa Timur karena menyajikan kombinasi unik antara arsitektur Eropa klasik dan kehidupan masyarakat lokal yang modern. Berjalan di sekitar Koridor Kayutangan Heritage misalnya, kamu akan merasa seolah kembali ke masa lalu.

Bangunan-bangunan bergaya art deco dan jendela besar khas Belanda masih berdiri kokoh, menciptakan suasana nostalgia yang sulit ditemukan di kota lain.

design by : canva

Sejarah Singkat Kota Lama Malang

Pada masa penjajahan Belanda, Malang berkembang sebagai kota penting di Jawa Timur. Letaknya yang strategis dan udaranya yang sejuk membuat Belanda menjadikannya pusat pemerintahan dan hunian para pejabat.

Di sinilah lahir kawasan Kota Lama Malang, lengkap dengan jalan-jalan lebar, rumah kolonial, dan taman-taman indah. Bangunan-bangunan seperti Balai Kota Malang dan Jalan Ijen Boulevard dibangun dengan konsep tata kota modern khas Eropa.

Bahkan hingga kini, kawasan ini masih menunjukkan perencanaan kota kolonial yang rapi bukti betapa Malang dulu menjadi “miniatur Belanda di Jawa”.

Bangunan dan Spot Ikonik di Kota Lama Malang

1. Gereja Kayutangan

Salah satu landmark tertua di Malang ini dibangun pada awal abad ke-20. Arsitekturnya bergaya neo-gothic khas Eropa dengan menara tinggi yang menjulang.

Sampai sekarang, Gereja Hati Kudus Yesus Kayutangan masih aktif digunakan untuk ibadah dan menjadi spot foto favorit wisatawan.

2. Alun-Alun Tugu & Balai Kota Malang

Kawasan ini dulu menjadi pusat pemerintahan kolonial. Tugu Malang yang berdiri megah di tengah taman dirancang oleh arsitek Belanda pada tahun 1940-an.

Di sekitarnya berdiri Balai Kota Malang, simbol administrasi kolonial yang kini menjadi ikon kota.

3. Jalan Ijen Boulevard

Dikenal sebagai kawasan elit sejak masa penjajahan, Jalan Ijen memiliki deretan rumah megah bergaya art deco. 

Jalannya lebar, rindang, dan masih mempertahankan atmosfer klasik yang membuatnya sering digunakan sebagai lokasi film dan sesi foto prewedding.

Nilai Sejarah & Pelestarian

Pemerintah kota Malang kini giat mengembangkan program Kayutangan Heritage Walk, yaitu revitalisasi kawasan tua agar tetap lestari tanpa kehilangan nilai sejarahnya. 

Banyak komunitas sejarah dan fotografer ikut serta menjaga keaslian fasad bangunan.

Selain jadi tempat wisata, Kota Lama Malang juga menjadi sarana edukasi tempat generasi muda belajar tentang jejak kolonialisme dan bagaimana kota ini tumbuh dari masa ke masa.

Nilai historisnya menjadikan kawasan ini warisan budaya penting bagi Jawa Timur.

Tips Wisata di Kota Lama Malang

  • Waktu terbaik berkunjung: pagi atau sore hari, saat cahaya matahari lembut dan cocok untuk foto.
  • Tur jalan kaki: cobalah ikut heritage tour yang dipandu komunitas lokal agar lebih paham sejarah tiap bangunan.
  • Kuliner tempo dulu: jangan lewatkan kedai kopi klasik seperti Toko Oen, yang sudah berdiri sejak 1930-an dan masih mempertahankan resep asli era kolonial.

Jadi, benarkah Wisata Kota Lama Malang menyimpan cerita era kolonial Belanda? Jawabannya: iya, dan kisah itu masih hidup hingga sekarang.

Kawasan ini bukan sekadar destinasi wisata, melainkan ruang waktu yang membawa pengunjung menyusuri perjalanan panjang kota Malang.

 Antara nostalgia dan sejarah, Kota Lama Malang menjadi saksi bisu masa lalu yang terus berdampingan dengan modernitas menjadikannya salah satu ikon wisata sejarah Jawa Timur yang tak boleh dilewatkan.

 

Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM