Untung Besar Dari Ayam KUB vs Ayam Kampung, Mana Yang Lebih Cuan?

Daftar Isi

artikdia.web.id Pernah dengar cerita tetangga yang sukses dari beternak ayam kampung? Atau justru teman kamu sudah mulai ternak Ayam KUB dan katanya “lebih cepat cuan”?

Nah, dua jenis ayam lokal ini memang sedang ramai diperbincangkan karena sama-sama menjanjikan keuntungan — tapi pertanyaannya:

Untung Besar Dari Ayam KUB vs Ayam Kampung

mana yang sebenarnya lebih menguntungkan, Ayam KUB atau Ayam Kampung biasa?

Artikel ini akan membongkar secara jujur dan lugas, dari sisi modal, kecepatan panen, hasil telur, hingga potensi pasarnya. Simak baik-baik sebelum kamu menentukan pilihan, ya.

 

Mengenal Dua Jagoan Lokal: Ayam KUB dan Ayam Kampung

Buat kamu yang baru ingin mulai ternak, memahami karakter dua jenis ayam ini penting banget.

·                Ayam Kampung biasa dikenal sejak lama sebagai ayam lokal dengan cita rasa daging khas, tapi masa tumbuhnya lebih lama dan produksinya tidak terlalu tinggi.

·                Ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan) merupakan hasil seleksi genetik dari ayam kampung, dikembangkan oleh Balai Penelitian Ternak agar lebih cepat besar, cepat bertelur, dan lebih tahan penyakit.

Jadi secara singkat:
Ayam KUB = Versi “upgrade” dari ayam kampung biasa.

 

Modal Awal dan Perawatan: Siapa yang Lebih Efisien?

Banyak peternak pemula menilai Ayam KUB lebih ramah di kantong untuk pemeliharaan jangka panjang.

Aspek

Ayam Kampung Biasa

Ayam KUB (Kampung Unggul)

Harga Bibit DOC

Rp 7.000 – Rp 10.000

Rp 9.000 – Rp 12.000

Umur Panen

16–20 minggu

10–12 minggu

Pakan Harian

Lebih boros

Lebih efisien (makan sedikit tapi cepat besar)

Produksi Telur

60–80 butir/tahun

160–180 butir/tahun

Ketahanan Penyakit

Sedang

Lebih kuat

Perawatan

Tradisional

Bisa sistem modern atau kandang kecil

Dari tabel di atas, terlihat bahwa Ayam KUB unggul dalam efisiensi waktu dan hasil produksi.
Buat peternak rumahan, ini jelas menguntungkan karena bisa cepat balik modal dan panen lebih sering.

Simulasi Ayam KUB vs Ayam Kampung Berkualitas

Simulasi Keuntungan: “Untung Besar dari Ayam KUB vs Ayam Kampung”

Mari kita hitung contoh sederhana dari 30 ekor ayam selama 3 bulan pemeliharaan.

Keterangan

Ayam Kampung

Ayam KUB

Jumlah Awal

30 ekor

30 ekor

Modal Awal (bibit + pakan)

Rp 2.700.000

Rp 3.000.000

Umur Panen

18 minggu

11 minggu

Bobot Panen per ekor

0,9 kg

1,1 kg

Harga Jual per ekor

Rp 45.000

Rp 50.000

Total Penjualan

Rp 1.350.000

Rp 1.500.000

Keuntungan Bersih

Relatif kecil (balik modal lama)

Lebih cepat untung, margin ±25% lebih tinggi

Walau modal awal Ayam KUB sedikit lebih besar, hasilnya jauh lebih cepat dan efisien, terutama bagi UMKM dan peternak rumahan yang ingin hasil rutin tiap 3 bulan.

 

Pengalaman Lapangan: Dari Hobi Jadi Bisnis

Di Bantul, ada kisah menarik dari Yuda, pemilik WS Farm, yang memulai ternak Ayam KUB dengan 30 ekor ayam saja.

Awalnya hanya untuk menyiapkan masa pensiun orang tuanya, tapi ternyata justru berkembang jadi sumber penghasilan tambahan.

Yuda mengaku tertarik dengan fleksibilitas Ayam KUB: bisa dijual sebagai ayam pedaging maupun petelur.

Yang menarik, meski ia bekerja shift di perusahaan outsourcing, Yuda tetap bisa mengatur waktu — pagi memberi makan, sore dibantu keluarga.

Hasil telur harian sekitar 5–7 butir dipakai untuk subsidi silang pakan, jadi tidak terlalu terbebani harga pakan yang fluktuatif.
“Kalau niat dan mau belajar, 30 ekor bisa jadi awal rezeki,” ujarnya.

 

Tips Perawatan dan Pencegahan Penyakit

1.              Gunakan EM4 untuk kurangi bau kandang – campurkan dengan air dan semprot rutin agar udara bersih dan ayam nyaman. (ALT Image: penyemprotan EM4 pada kandang ayam)

2.              Gunakan kapur mill di alas sekam untuk menyerap amonia. (ALT Image: sekam ayam dengan kapur mill di kandang)

3.              Desinfektan tiap 2 hari sekali untuk mencegah penyakit ngorok (CRD). (ALT Image: peternak menyemprot desinfektan di kandang ayam)

4.              Pisahkan ayam sakit segera, jangan campur agar tidak menular.

5.              Jaga sirkulasi udara kandang tetap lancar.

Kunci suksesnya bukan hanya di jumlah ayam, tapi disiplin dan kebersihan kandang.

Peternakan Ayam KUB Dan Ayam Kampung

Ayam KUB vs Ayam Kampung: Mana Pilihanmu?

Kalau kamu ingin usaha cepat balik modal dan bisa dijalankan di lahan kecil, Ayam KUB jelas lebih ideal.
Namun, bagi yang ingin daging dengan cita rasa khas dan nilai jual tinggi di pasar tradisional, ayam kampung tetap punya pasar tersendiri.

Intinya, pilih jenis ayam sesuai target pasar dan kemampuan waktu kamu.
Untuk pemula, mulai dari 20–30 ekor Ayam KUB sudah cukup buat belajar dan menghasilkan.

 

Dari hasil perbandingan di atas:

·                Ayam KUB unggul di efisiensi waktu dan produktivitas.

·                Ayam kampung unggul di cita rasa dan harga jual per ekor.
Namun jika bicara skala UMKM dan kecepatan balik modal, Ayam KUB lebih cuan dan realistis untuk peternak modern.

 

1. Berapa lama Ayam KUB siap panen?
Sekitar 10–12 minggu untuk pedaging, 20 minggu untuk mulai bertelur.

2. Apakah Ayam KUB tahan penyakit?
Lebih tahan dibanding ayam kampung biasa, tapi tetap perlu vaksin dan perawatan rutin.

3. Berapa modal awal untuk 30 ekor Ayam KUB?
Sekitar Rp 3 juta termasuk bibit, pakan, dan kandang sederhana.

4. Bisa nggak ternak Ayam KUB di lahan sempit?
Bisa banget! Banyak peternak sukses mulai dari halaman rumah.

www.sevenstarindonesia.com

Kalau kamu tertarik memulai usaha ternak Ayam KUB atau ingin tahu kisah inspiratif peternak lokal lainnya, kunjungi situs kami di  www.artikdia.web.id

Temukan ide bisnis desa yang bisa kamu jalankan dari rumah, dan siapa tahu... 30 ekor ayam pertamamu bisa jadi awal rezeki besar!


Narendra

ren

Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM