Harga Seafood Segar di Malang, Dari Pasar Tradisional hingga Restoran Modern

Table of Contents

ARTIKDIA -  Kota Malang tidak hanya dikenal dengan pesona wisatanya, tetapi juga menyimpan ragam kuliner laut yang menggoda selera. 

Bagi pencinta seafood, Malang adalah surga tersembunyi dengan pilihan ikan, udang, cumi, dan kerang segar yang bisa dinikmati baik di pasar tradisional maupun restoran modern. 

Perbedaan tempat membeli atau menyantapnya tentu memengaruhi harga, kualitas, hingga pengalaman kuliner yang dirasakan.

Pasar Tradisional: Pilihan Hemat untuk Belanja Seafood

Bagi masyarakat Malang, pasar tradisional masih menjadi tempat utama untuk membeli ikan dan seafood segar.

 Beberapa pasar seperti Pasar Besar Malang, Pasar Blimbing, hingga Pasar Klojen selalu dipadati pembeli yang mencari hasil laut langsung dari nelayan.

Harga di pasar tradisional cenderung lebih terjangkau. Misalnya, ikan kembung segar bisa didapat mulai dari Rp25.000–Rp35.000 per kilogram, udang windu sekitar Rp80.000–Rp120.000 per kilogram, dan cumi-cumi berkisar Rp60.000–Rp90.000 per kilogram, tergantung ukuran dan kesegaran.

Selain harganya ramah di kantong, belanja di pasar tradisional memberi kesempatan untuk tawar-menawar dan memilih langsung kondisi ikan—apakah matanya masih bening, dagingnya kenyal, atau insangnya segar berwarna merah. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang gemar memasak seafood di rumah.

Toko dan Supplier Seafood: Alternatif Praktis

Selain pasar, kini banyak toko dan supplier seafood di Malang yang menawarkan produk segar maupun beku. Tempat ini biasanya lebih terorganisir dan bersih, sehingga cocok untuk pembeli yang mengutamakan kenyamanan.

Harga di toko seafood memang sedikit lebih tinggi dibanding pasar tradisional. Namun, mereka sering menyediakan layanan tambahan, seperti membersihkan ikan, mengupas udang, atau memotong cumi sesuai kebutuhan. 

Selain itu, beberapa toko bahkan menawarkan sistem pre-order hasil tangkapan segar dari nelayan.

Restoran dan Warung Seafood: Membayar Lebih untuk Kenyamanan

Bagi yang ingin langsung menyantap tanpa repot memasak, restoran dan warung seafood menjadi pilihan. 

Di Malang, ada banyak tempat yang menyajikan menu seafood dengan harga bervariasi, mulai dari warung kaki lima hingga restoran modern.

Warung seafood pinggir jalan biasanya menawarkan harga ramah di kantong. Seporsi ikan bakar lengkap dengan sambal dan lalapan bisa dinikmati mulai Rp25.000–Rp40.000. Menu udang saus padang atau cumi goreng tepung rata-rata dijual Rp35.000–Rp60.000 per porsi. 

Tempat seperti ini sangat populer untuk makan malam santai bersama keluarga atau teman.

Di sisi lain, restoran modern menawarkan pengalaman berbeda. Selain rasa yang lebih variatif, suasana tempat yang nyaman dan pelayanan profesional membuat harga lebih tinggi. 

Faktor yang Mempengaruhi Harga Seafood di Malang

Harga seafood di Malang tidak bisa dilepaskan dari beberapa faktor utama:

1. Musim tangkapan – Ketika hasil tangkapan laut melimpah, harga ikan dan udang cenderung turun. Sebaliknya, saat musim paceklik, harga bisa melonjak.

2. Jenis seafood – Ikan lokal seperti tongkol atau kembung lebih murah dibandingkan ikan impor atau lobster.

3. Ukuran dan kualitas – Udang atau kepiting berukuran besar selalu dihargai lebih tinggi.

4. Tempat pembelian – Harga di pasar tradisional tentu berbeda dengan restoran modern yang menambahkan biaya operasional dan pelayanan.

Menentukan Pilihan: Belanja atau Makan di Tempat?

Bagi pecinta seafood, pilihan ada di tangan. Jika ingin berhemat sekaligus mendapatkan pengalaman memilih langsung, pasar tradisional adalah tempat yang tepat. Namun, jika mengutamakan kenyamanan dan kepraktisan, restoran atau toko seafood bisa menjadi solusi.

Kombinasi keduanya juga bisa dilakukan—belanja ikan segar di pasar untuk masakan rumah, lalu sesekali menikmati menu spesial seperti lobster atau kepiting jumbo di restoran modern Malang. Dengan begitu, pengalaman kuliner laut terasa lebih seimbang.

Seafood di Malang menawarkan beragam pilihan harga, mulai dari yang ramah di kantong di pasar tradisional hingga sajian mewah di restoran modern.

Perbedaan harga tersebut bukan sekadar soal mahal atau murah, melainkan juga pengalaman yang didapat.