7 Kesalahan Renovasi Rumah yang Sering Terjadi
Artikdia - Renovasi rumah dapat jadi momen menyenangkan,
impian lama akhirnya diwujudkan. Tapi
jangan salah, satu keputusan keliru bisa bikin tagihan membengkak, hasilnya
nggak sesuai harapan, atau lebih parah: bikin kamu stres sendiri di rumah yang
seharusnya jadi tempat paling nyaman.
Agar
proyek renovasi rumahmu tidak berakhir dengan penyesalan, yuk hindari 7
kesalahan umum ini. Beberapa terdengar sepele, tapi efeknya bisa jangka
panjang, lho!
1. Mengejar Tren Tanpa Memikirkan Kebutuhan
Motif
terrazzo? Kitchen set terbuka? Estetika memang penting. Tapi jangan sampai
mengorbankan kenyamanan dan fungsionalitas hanya demi tampil Instagramable. Banyak
orang jatuh cinta pada gaya tertentu tanpa mempertimbangkan apakah cocok untuk
rutinitas dan kebiasaan di rumah mereka.
Contoh
kasus: Rumah mungil pakai dinding kaca besar tanpa
tirai, ujung-ujungnya silau serta tidak nyaman di siang hari.
Solusi
praktis: Pilih desain yang tak lekang
waktu dan bisa beradaptasi. Konsultasikan gaya favoritmu dengan arsitek agar
tetap estetik, tapi relevan dengan kebutuhan.
2. Renovasi Tanpa Rencana Anggaran yang Matang
“Pokoknya
jalan dulu, belakangan bisa diatur.” Nah, pola pikir ini sering jadi awal
bencana. Biaya renovasi rumah bisa sangat dinamis tergantung material, tenaga
kerja, dan perubahan desain mendadak. Tanpa anggaran jelas, kamu bakal
kebingungan saat dana mulai menipis.
Fakta: Menurut survei BPS 2023, lebih dari 60% renovasi
rumah pribadi di Indonesia mengalami kelebihan biaya hingga 25% dari rencana
awal.
Tips
hemat: Buatlah RAB (Rencana Anggaran
Biaya) rinci, dan selalu siapkan dana cadangan sekitar 10–15% untuk hal tak
terduga.
3. Mengabaikan Izin Renovasi
Ini
yang sering dianggap remeh: “Kan cuma ganti atap sama perluasan dapur
doang.” Padahal, renovasi yang mengubah struktur atau luas bangunan tetap
memerlukan izin dari dinas terkait, seperti IMB atau PBG. Tanpa dokumen resmi,
kamu bisa kena sanksi administratif atau diminta membongkar bangunan.
Perlu
dicatat: Di beberapa kota besar,
pemilik rumah yang melanggar izin bisa dikenai denda hingga puluhan juta
rupiah.
Langkah
bijak: Cek peraturan setempat dan
konsultasikan ke konsultan bangunan atau notaris properti sebelum mulai proyek.
4. Memilih Tukang karena Harga Termurah
Murah
belum tentu hemat. Tukang yang tidak profesional bisa menimbulkan banyak
masalah dari hasil kerja yang asal-asalan, waktu pengerjaan molor, hingga
risiko kerusakan yang muncul dalam hitungan bulan.
Kisah
nyata: Banyak pemilik rumah mengaku
harus membayar double karena pekerjaan awal harus diulang tukang lain
yang lebih kompeten.
Rekomendasi: Cek portofolio tukang, minta rekomendasi dari orang
terpercaya, dan jika perlu, pilih jasa dari penyedia renovasi rumah yang punya
garansi kerja.
5. Tidak Melibatkan Ahli Sejak Awal
Banyak
orang merasa bisa hemat dengan menghindari jasa arsitek atau desainer interior.
Padahal, para ahli bisa bantu mengoptimalkan ruang, memberikan solusi teknis,
bahkan mencegah kesalahan mahal di kemudian hari.
Catatan: Biaya jasa profesional bisa diatur sesuai skala
proyek, dan sering kali jauh lebih murah dibanding biaya perbaikan akibat
kesalahan desain.
Saran: Libatkan profesional setidaknya untuk membuat layout,
sirkulasi ruang, dan rekomendasi material tahan lama.
6. Mengesampingkan Sirkulasi Udara dan Pencahayaan
Seringkali,
fokus renovasi hanya pada estetika dan furnitur. Padahal, ventilasi dan cahaya
alami adalah faktor utama kenyamanan rumah. Tanpa keduanya, rumah bisa jadi
lembap, pengap, dan memicu masalah kesehatan.
Tips
praktis:
- Pastikan tiap ruangan punya akses cahaya alami.
- Buat ventilasi silang untuk aliran udara segar.
- Hindari
membuat ruang tanpa jendela kecuali sangat diperlukan.
7. Tidak Mengikuti Urutan Renovasi yang Benar
Langsung
pasang lantai padahal pipa air belum dipasang? Ini kesalahan umum yang bikin
pekerjaan terpaksa dibongkar ulang. Renovasi rumah harus berurutan, dari
struktur utama hingga sentuhan akhir.
Checklist urutan renovasi rumah yang ideal:
1. Pembongkaran
2.
Struktur dan pondasi
3.
Plumbing dan instalasi listrik
4.
Plafon dan dinding
5.
Lantai dan finishing
6.
Furnitur dan dekorasi
Rumah Nyaman Butuh Perencanaan Matang
Renovasi
rumah memang bukan pekerjaan ringan. Tapi dengan perencanaan matang dan
keputusan cerdas, kamu bisa mewujudkan hunian idaman tanpa drama. Hindari tujuh
kesalahan di atas, libatkan ahli bila perlu, dan jangan ragu melangkah pelan
asal pasti.
Ingat,
rumah bukan sekadar bangunan. Ia adalah tempat beristirahat, bertumbuh, dan
menciptakan momen bersama keluarga. Jadi pastikan setiap sudutnya dibangun
dengan pikiran jernih, bukan keputusan impulsif.


