Banyuwangi Jadi Contoh Nasional Gerakan Wisata Bersih
Artikdia - Banyuwangi kembali menorehkan prestasi penting di dunia pariwisata. Pada 17 Juni 2025, kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini resmi ditetapkan sebagai salah satu dari 16 wilayah percontohan Gerakan Nasional Wisata Bersih.
Peluncuran program berlangsung di Pantai Grand Watudodol, lokasi yang kerap menjadi ikon destinasi unggulan daerah tersebut. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memilih Banyuwangi berdasarkan rekam jejaknya dalam pembangunan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
Inisiatif ini sejalan dengan target nasional dalam meningkatkan Travel and Tourism Development Index (TTDI), terutama pada aspek kebersihan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.
Aksi Nyata Masyarakat dalam Gerakan Bersih-Bersih
Kolaborasi Lapangan yang Membangun Budaya
Peluncuran gerakan di Banyuwangi ditandai dengan aksi bersih-bersih pantai yang melibatkan ratusan warga, pelajar, komunitas lingkungan, serta pelaku industri wisata.
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan di kawasan wisata. Kualitas destinasi wisata tidak cukup hanya mengandalkan keindahan alam.
Kebersihan lingkungan menjadi tolok ukur utama dalam menciptakan pengalaman wisata yang berkesan dan bertanggung jawab. Dengan melibatkan masyarakat sejak awal, gerakan ini membuka jalan bagi terbentuknya budaya kebersihan yang berkelanjutan.
Penguatan Sistem dan Sarana Penunjang Destinasi
Fasilitas Kebersihan sebagai Infrastruktur Dasar
Langkah nyata pemerintah daerah dalam mendukung gerakan ini terlihat dari penyediaan sarana kebersihan di berbagai lokasi wisata. Tempat sampah terpilah, pelatihan bagi petugas lapangan, serta sistem pengelolaan sampah di lokasi wisata menjadi komponen penting yang telah berjalan selama beberapa tahun terakhir.
Pengelolaan yang terstruktur ini bukan hanya mencerminkan komitmen daerah terhadap kelestarian lingkungan, tetapi juga menjadi standar pelayanan yang meningkatkan daya saing destinasi di tingkat nasional maupun internasional.
Pendidikan dan Transformasi Perilaku Wisatawan
Menumbuhkan Kesadaran dari Tingkat Lokal
Selain penyediaan infrastruktur, Banyuwangi juga memfokuskan upaya pada edukasi dan perubahan perilaku masyarakat. Edukasi ditujukan kepada pengelola wisata, pelaku usaha, hingga pengunjung, agar tercipta pemahaman kolektif bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama.
Kesadaran lingkungan wisatawan menjadi fondasi penting dalam memastikan program ini berjalan jangka panjang. Melalui berbagai program kampanye dan pelatihan, perilaku sadar lingkungan diharapkan tertanam dalam budaya berwisata di seluruh kalangan.
Banyuwangi sebagai Model Replikasi Daerah Lain
Inspirasi untuk Gerakan Nasional
Penunjukan Banyuwangi bukan sekadar penghargaan, tetapi bentuk pengakuan terhadap model pengelolaan wisata yang inklusif dan terukur. Pendekatan yang melibatkan masyarakat akar rumput, pelaku usaha lokal, serta dukungan dari pemerintah menjadi kombinasi yang mampu menciptakan dampak berkelanjutan.
Dengan menjadikan Banyuwangi sebagai laboratorium hidup, diharapkan daerah lain dapat mengadopsi pendekatan serupa. Gerakan ini bukan proyek jangka pendek, tetapi bagian dari transformasi nasional menuju destinasi wisata yang lebih bersih dan berdaya saing global.
Langkah Strategis Menuju Standar Nasional
Pendampingan, Evaluasi, dan Ekspansi Program
Setelah peluncuran, Kementerian akan melakukan pendampingan di seluruh wilayah percontohan. Fokus diarahkan pada pelatihan pengelolaan destinasi, penyediaan fasilitas kebersihan, dan peningkatan partisipasi komunitas.
Keberhasilan program ini akan diuji dari seberapa jauh praktik baik di lapangan mampu bertahan dan berkembang. Jika seluruh elemen berjalan sesuai rencana, Indonesia akan memiliki standar baru dalam pengelolaan wisata yang mengedepankan kebersihan, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.
Menuju Masa Depan Wisata yang Lebih Bersih
Transformasi wisata Indonesia dimulai dari tindakan konkret, bukan hanya rencana besar. Banyuwangi telah membuktikan bahwa kesadaran lingkungan, partisipasi publik, dan kepemimpinan yang berkomitmen dapat menghasilkan perubahan signifikan. Ke depan, gerakan ini diharapkan tidak hanya menjadi proyek, tetapi budaya nasional.