Inspiratif! Anak Buruh dari Bengkulu Ini Diterima di Kedokteran UI

Daftar Isi

Inspiratif! Anak Buruh dari Bengkulu Ini Diterima di Kedokteran UI

Artikdia - Iqbal Rasyid Achmad Faqih tidaklah anak pejabat ataupun pengusaha ternama . Ia adalah remaja 17 tahun asal Bengkulu Tengah yang lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan, sementara ibunya adalah ibu rumah tangga. Tetapi keterbatasan ekonomi itu tidak mematahkan tekadnya buat mencapai cita-cita. 

Dengan semangat luar biasa, Iqbal berhasil diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) melalui jalur UTBK-SNBT 2025—fakultas impian banyak siswa di seluruh Indonesia. Ini bukan sekadar pencapaian akademik, tetapi juga cerminan dari kuatnya perjuangan pendidikan yang dilaluinya.

Belajar Tanpa Henti: Kunci dari Konsistensi

Sebagai siswa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, Iqbal dikenal sebagai pribadi yang tekun dan rendah hati. Dia teratur menjajaki forum belajar kelompok, aktif dalam dialog serta tidak sempat melupakan peluang buat belajar lebih dalam. 

Sejak duduk di kelas 12, Iqbal menjalani rutinitas belajar yang sangat disiplin. Pagi hari ia manfaatkan untuk membaca di perpustakaan, siang untuk belajar mandiri di rumah, dan malam diisi dengan diskusi bersama teman-temannya.

“Saya pernah gagal di jalur SNBP, tapi itu bukan alasan untuk berhenti. Saya belajar dari kesalahan dan kembali menyusun strategi,” ujar Iqbal.

Ketekunannya ini membuktikan bahwa menjadi siswa berprestasi tidak selalu ditentukan oleh fasilitas, tapi oleh sikap gigih dan kemauan kuat.

Tantangan Ekonomi yang Tak Pernah Menjadi Penghalang

Iqbal hidup dalam keluarga dengan penghasilan tidak menentu. Ayahnya, Agus Hermanto, bekerja serabutan sebagai buruh bangunan. Dalam seminggu, kadang hanya ada dua hari kerja yang bisa diandalkan untuk menyambung hidup.

Namun, keterbatasan ini tidak pernah dijadikan alasan oleh Iqbal untuk berhenti bermimpi. Sebaliknya, ia justru menjadikannya sebagai alasan untuk berjuang lebih keras. Buat menunjang kuliahnya nanti, Iqbal mulai mengajukan beasiswa ke bermacam lembaga semacam LPDP, Baznas, serta Dompet Dhuafa. 

“Saya tahu, kuliah di kedokteran itu tidak murah. Tapi saya percaya, selama saya serius dan jujur dalam usaha, pasti ada jalan,” ucap Iqbal optimis.

Dukungan Sekolah dan Lingkungan Jadi Kunci

Para guru di MAN IC Bengkulu Tengah memandang Iqbal bukan cuma selaku siswa yang pintar, tetapi pula selaku wujud pemimpin. Ia aktif dalam kegiatan ilmiah dan keagamaan, serta sering membantu teman-temannya memahami materi pelajaran yang sulit.

Prestasinya pun tak main-main. Iqbal pernah meraih medali perunggu dalam Kompetisi Sains Nasional (KSN) tingkat provinsi, dan menjadi finalis dalam lomba karya tulis ilmiah. Karakternya yang rendah hati dan mudah bergaul membuatnya disukai oleh teman dan guru.

“Iqbal itu tipe pelajar yang selalu siap dan nggak pernah pelit ilmu,” kata salah satu guru pembimbingnya.

Pendidikan Adalah Hak Setiap Anak

Kisah Iqbal menjadi pengingat kuat bahwa pendidikan bukanlah hak eksklusif milik mereka yang mampu secara finansial. Sebaliknya, pendidikan adalah jembatan perubahan sosial yang seharusnya bisa diakses oleh siapa pun.

Pakar pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, menilai bahwa kisah Iqbal membuktikan pentingnya pemerataan akses dan kualitas pendidikan.

“Anak dari latar belakang ekonomi lemah bisa sukses jika sistem pendidikannya mendukung,” ujarnya.

Mimpi yang Tak Berhenti di Jakarta

Setelah resmi diterima di FK UI, Iqbal kini tengah bersiap untuk pindah ke Jakarta. Ia berencana tinggal di asrama mahasiswa dan tetap menjalani hidup sederhana. Mimpinya tidak berhenti di sana. Iqbal bercita-cita menjadi dokter spesialis anak dan kembali ke kampung halamannya untuk melayani masyarakat.

“Banyak anak-anak di desa saya yang sulit mendapat pengobatan karena jarak dan biaya. Saya ingin jadi bagian dari solusi itu,” tuturnya dengan penuh harapan.

Inspirasi Nyata dari Pinggiran Negeri

Kisah Iqbal adalah gambaran nyata bagaimana perjuangan pendidikan mampu mengubah nasib seseorang. Dari pelosok Bengkulu, ia menorehkan prestasi yang membanggakan. Ia bukan hanya inspirasi bagi teman sebayanya, tetapi juga simbol harapan bagi generasi muda Indonesia—bahwa mimpi besar bisa digapai siapa saja, tanpa melihat latar belakang ekonomi. 

Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM
Jasa Pembuatan Website UMKM