Kenali Gejala Gangguan Kesehatan Mental yang Sering Terjadi
Artikdia - Kendala kesehatan mental kerapkali susah dikenali sebab tidak nampak secara raga. Berbeda dengan luka atau penyakit yang bisa terlihat secara jelas, masalah kesehatan mental tersembunyi dan kadang disalahpahami sebagai tanda kelemahan. Padahal, gangguan ini bisa sangat memengaruhi pikiran, perasaan, hingga kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Bersumber pada informasi Riskesdas 2018, dekat 6,1% penduduk Indonesia umur 15 tahun ke atas hadapi kendala mental emosional. Namun, banyak dari mereka tidak menyadari tanda-tanda awalnya sehingga penanganan menjadi terlambat. Oleh karena itu, mengenali gejala gangguan kesehatan mental sangat penting agar bisa mendapatkan pertolongan tepat waktu dan mempercepat proses pemulihan mental.
Perasaan Sedih dan Kehilangan Minat yang Berkepanjangan
Setiap orang pasti pernah merasa sedih, terutama ketika menghadapi masalah atau kegagalan. Namun, jika perasaan sedih tersebut terus berlangsung selama lebih dari dua minggu dan mulai mengganggu aktivitas sehari-hari, hal ini bisa menjadi tanda depresi. Selain rasa sedih, penderita juga biasanya mengalami hilangnya minat pada hal-hal yang dulu membuatnya bahagia. Mereka mungkin merasa hampa, lelah secara emosional, dan sulit menemukan alasan untuk bangun di pagi hari. Menurut psikiater dari Jakarta, "Jika seseorang terus merasa sedih tanpa alasan yang jelas dan mulai menarik diri dari lingkungan sosial, ini adalah tanda bahwa perlu perhatian lebih pada kondisi kesehatan mentalnya."
Perubahan Pola Tidur dan Nafsu Makan
Gangguan mental tidak hanya berdampak pada emosi, tetapi juga bisa mengubah kebiasaan dasar seperti tidur dan makan. Orang yang hadapi tekanan pikiran berkelanjutan ataupun tekanan mental bisa jadi susah tidur ataupun malah tidur kelewatan. Begitu pula dengan nafsu makan yang bisa meningkat secara drastis atau menurun sampai menyebabkan penurunan berat badan. Kondisi ini seringkali diabaikan karena dianggap hal biasa, padahal jika berlangsung terus-menerus, bisa berakibat buruk bagi kesehatan fisik dan mental. Jika Anda atau orang terdekat mengalami perubahan pola tidur dan nafsu makan secara signifikan, sebaiknya segera konsultasikan ke tenaga kesehatan profesional.
Emosi yang Sulit Dikendalikan dan Mudah Marah
Perubahan emosi yang drastis dan sulit dikendalikan bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan mental. Misalnya, seseorang yang biasanya tenang dan sabar tiba-tiba mudah marah, frustrasi, atau merasa cemas berlebihan. Kondisi ini sering dialami oleh orang dengan gangguan kecemasan, bipolar, atau gangguan kepribadian tertentu. Psikolog klinis, menjelaskan bahwa ketidakstabilan emosi dapat menjadi beban besar bagi penderita dan orang di sekitarnya. Oleh karena itu, jika perubahan emosi terjadi tanpa sebab yang jelas, penting untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Isolasi Sosial dan Menarik Diri dari Lingkungan
Salah satu gejala gangguan kesehatan mental yang paling mudah terlihat adalah kecenderungan menarik diri dari lingkungan sosial. Orang yang mengalami depresi atau gangguan kecemasan sosial biasanya menghindari pertemuan atau aktivitas yang dulu mereka nikmati. Mereka mungkin lebih memilih menyendiri di rumah, merasa takut untuk berinteraksi, bahkan dengan keluarga dan teman dekat. Fenomena ini bukan sekadar ingin sendiri atau sifat introvert biasa, melainkan tanda bahwa seseorang sedang mengalami tekanan mental yang serius. Seperti yang dialami Rina, seorang penyintas depresi, yang bercerita bahwa ia merasa takut berbicara dengan siapa pun sampai sadar bahwa itu bukan hal normal.
Pikiran Negatif Berulang dan Risiko Bunuh Diri
Pikiran negatif yang terus-menerus, seperti merasa tidak berguna, menyalahkan diri sendiri, atau berpikir dunia akan lebih baik tanpa dirinya, merupakan sinyal serius dari gangguan mental. Bila pikiran tersebut dibiarkan tanpa penanganan, bisa berkembang menjadi ide atau upaya bunuh diri. Bagi Berdasarkan informasi Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization lebih dari 700.000 orang wafat akibat bunuh diri tiap tahunnya, serta sebagian besar permasalahannya berhubungan dengan kendala mental yang tidak terdiagnosis ataupun tidak ditangani. Oleh karena itu, berarti sekali buat mengidentifikasi serta merespons benak negatif ini dengan sungguh-sungguh.
Penurunan Produktivitas dan Kesulitan Fokus
Gangguan kesehatan mental juga memengaruhi kemampuan kognitif dan konsentrasi seseorang. Banyak penderita mengalami kesulitan fokus, mudah lupa, atau merasa tidak mampu menyelesaikan tugas sehari-hari. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai kemalasan atau kurang motivasi, padahal sebenarnya merupakan akibat dari stres berkepanjangan dan tekanan psikologis. Jika Anda melihat penurunan performa yang signifikan pada diri sendiri atau orang terdekat, jangan ragu untuk mencari bantuan agar kondisi tersebut tidak semakin memburuk.
Pentingnya Dukungan dan Penanganan Profesional
Menghadapi gangguan kesehatan mental membutuhkan dukungan dari lingkungan sekitar dan penanganan profesional. Pendekatan yang tepat, seperti psikoterapi dan obat-obatan bila diperlukan, dapat membantu proses pemulihan mental menjadi lebih efektif. Selain itu, keluarga dan teman-teman berperan besar dalam memberikan dukungan emosional, mendengarkan tanpa menghakimi, dan mendorong untuk mencari bantuan. Jangan menunda atau menganggap enteng gejala-gejala yang muncul, karena kesehatan mental adalah fondasi penting bagi kualitas hidup yang baik.
Kendala kesehatan mental merupakan keadaan yang nyata serta sungguh-sungguh tetapi kerap tersembunyi serta susah dikenali. Dengan memahami gejala seperti perasaan sedih berkepanjangan, perubahan pola tidur dan makan, emosi yang tidak stabil, isolasi sosial, pikiran negatif, dan penurunan produktivitas, kita bisa membantu diri sendiri maupun orang lain untuk mendapatkan penanganan lebih awal. Ingatlah, pemulihan mental bisa dicapai dengan dukungan yang tepat dan kesadaran yang lebih besar akan pentingnya kesehatan mental. Jangan ragu untuk berbicara dan mencari bantuan profesional, karena setiap orang berhak menjalani hidup dengan kesejahteraan jiwa yang optimal.