Mengupas Tuntas Digital Marketing Untuk Generasi Z. Apakah Masih Relevan?
![]() |
Omnichannel Marketing. Sumber: Askarasoft |
Strategi Omnichannel Marketing untuk Gen Z, oleh Kusuma Academy.
Artikdia - Dalam era digital yang berkembang pesat, strategi pemasaran menjadi faktor
krusial dalam menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Kusuma Academy, sebagai
wadah pendidikan yang solutif dan aplikatif, berfokus pada pengembangan
fundamental kewirausahaan UMKM. Salah satu pendekatan yang diterapkan adalah
strategi omnichannel marketing, khususnya ditujukan untuk Generasi Z (Gen Z).
Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang konsep dasar pemasaran, nilai
produk, STP, evolusi pemasaran, dan alasan relevansi omnichannel bagi Gen Z,
serta contoh implementasi yang sukses.
Konsep Dasar Pemasaran
Pemasaran
tidak hanya bertujuan untuk mengenalkan produk kepada konsumen, tetapi juga
untuk menciptakan kesan yang mendalam sehingga konsumen tertarik untuk membeli
dan mengingat produk tersebut. Ada tiga konsep dasar dalam pemasaran:
- Marketing untuk dikenal (To be Known): Langkah pertama dalam pemasaran adalah membuat produk dikenal oleh
khalayak. Ini bisa dicapai melalui berbagai strategi seperti iklan,
promosi, dan penggunaan media sosial.
- Selling untuk dibeli (To Buy): Setelah produk dikenal, langkah selanjutnya adalah mendorong
konsumen untuk membeli. Ini memerlukan pendekatan yang efektif dalam
penjualan, termasuk menawarkan nilai tambah dan memberikan pengalaman
pembelian yang memuaskan.
- Branding untuk diingat (To Remember): Agar produk tetap diingat oleh konsumen, penting untuk membangun
merek yang kuat. Branding melibatkan penciptaan identitas yang unik dan
konsisten, serta membangun hubungan emosional dengan pelanggan.
Ketiga konsep
ini saling berhubungan dan membentuk fondasi strategi pemasaran yang efektif.
Nilai Produk
Nilai produk
adalah aspek yang membedakan produk Anda dari yang lain dan membuatnya menarik
bagi pelanggan. Ada tiga elemen utama yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan nilai produk:
- Keunikan (Unique): Identifikasi fitur unik dari produk Anda yang tidak dimiliki oleh
produk lain. Keunikan ini bisa berupa inovasi, desain khusus, atau fungsi
yang tidak biasa.
- Ciri Khas: Ciri
khas adalah elemen yang memberikan identitas pada produk Anda. Ini bisa
berupa warna, logo, atau elemen desain lainnya yang membuat produk Anda
mudah dikenali dan diingat oleh konsumen.
- Keunggulan (Superiority): Keunggulan produk adalah aspek yang membuat produk Anda lebih baik
dibandingkan dengan produk sejenis. Ini bisa berupa kualitas, daya tahan,
harga yang kompetitif, atau layanan purna jual yang superior.
Dengan
memahami dan memetakan nilai-nilai ini, produk Anda akan lebih mudah menarik
perhatian dan memikat pelanggan potensial.
Strategi STP (Segmentation, Targeting, Positioning)
Untuk
menerapkan strategi pemasaran yang efektif, penting untuk memahami dan
menggunakan konsep STP: Segmentation, Targeting, dan Positioning.
- Segmentation: Segmentasi pasar melibatkan pengelompokan pelanggan berdasarkan
karakteristik tertentu seperti demografi (usia, jenis kelamin), geografi
(lokasi), dan psikografi (gaya hidup, minat). Dengan melakukan segmentasi,
Anda dapat mengidentifikasi kelompok pelanggan yang memiliki kebutuhan dan
preferensi yang serupa.
- Targeting: Setelah
mengidentifikasi segmen pasar, langkah berikutnya adalah menentukan segmen
mana yang akan menjadi target utama. Targeting melibatkan pemilihan segmen
yang paling menguntungkan dan memiliki potensi terbesar untuk membeli
produk Anda.
- Positioning: Positioning adalah proses menentukan bagaimana produk Anda akan
dikenal oleh segmen pasar yang ditargetkan. Ini melibatkan penciptaan
citra produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan,
sehingga produk Anda menonjol di antara pesaing.
Evolusi Pemasaran
Pemasaran
telah mengalami evolusi yang signifikan dari waktu ke waktu, seiring dengan
perkembangan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Berikut adalah lima
tahap evolusi pemasaran:
- Marketing 1.0: Pada tahap ini, fokus utama adalah pada produk itu sendiri.
Perusahaan berusaha untuk menonjolkan keunggulan produk mereka, seperti
kualitas dan fitur yang superior.
- Marketing 2.0: Tahap ini berfokus pada perilaku konsumen. Perusahaan mulai memahami
kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mengembangkan produk yang sesuai
dengan preferensi mereka.
- Marketing 3.0: Pada tahap ini, pemasaran memadukan produk dengan nilai atau figur
tertentu. Misalnya, produk dihubungkan dengan selebriti atau tokoh yang
memiliki citra positif di mata konsumen.
- Marketing 4.0: Tahap ini melibatkan penggunaan teknologi internet untuk memasarkan
produk. Perusahaan menggunakan media sosial, website, dan platform
e-commerce untuk menjangkau konsumen secara lebih luas dan efisien.
- Marketing 5.0: Tahap ini merupakan gabungan dari Marketing 3.0 dan 4.0, di mana
teknologi digunakan untuk memahami tren, keinginan, dan kebutuhan
pelanggan secara lebih mendalam. Perusahaan menggunakan data dan analitik
untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan relevan.
Strategi Penjualan (Selling)
Strategi
penjualan yang efektif adalah kunci untuk meningkatkan pendapatan dan membangun
basis pelanggan yang loyal. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat
diterapkan:
- Menambah Calon Pelanggan: Langkah pertama adalah memperbanyak jumlah calon pelanggan melalui
berbagai upaya pemasaran seperti iklan, promosi, dan kampanye media
sosial.
- Mengubah Calon Pelanggan Menjadi Pembeli: Setelah menarik calon pelanggan, langkah berikutnya adalah mengubah
mereka menjadi pembeli dengan menawarkan nilai tambah, memberikan
penawaran khusus, dan memberikan pengalaman pembelian yang memuaskan.
- Membangun Loyalitas Pelanggan: Untuk memastikan pelanggan tetap setia, penting untuk membangun
kepercayaan dengan menawarkan produk berkualitas, memberikan layanan purna
jual yang baik, dan menciptakan hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Meningkatkan frekuensi dan volume pembelian melalui program loyalitas dan
penawaran khusus juga merupakan strategi yang efektif.
Branding
Branding
adalah proses menciptakan identitas dan citra yang kuat untuk produk Anda. Ini
melibatkan beberapa aspek penting:
- Nilai Produk: Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, nilai produk meliputi
keunikan, ciri khas, dan keunggulan yang dimiliki oleh produk Anda.
- Manfaat (Benefit): Sejauh mana produk Anda dapat memenuhi kebutuhan dan harapan
pelanggan. Menawarkan berbagai varian produk juga dapat meningkatkan nilai
manfaat yang ditawarkan.
- Nilai Perusahaan (Corporate Value): Nilai yang dimiliki oleh perusahaan Anda di mata pelanggan. Ini bisa
berupa komitmen terhadap kualitas, tanggung jawab sosial, atau reputasi
yang baik.
- Nilai Personal (Personal Value): Nilai yang dimiliki oleh pemilik perusahaan atau manajemen puncak di
mata publik. Misalnya, apakah mereka dikenal sebagai pribadi yang ramah,
jujur, dan dermawan.
Relevansi Omnichannel untuk Gen Z
Strategi
omnichannel sangat relevan untuk Generasi Z, karena mereka memiliki
karakteristik khusus yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Berikut
adalah empat alasan mengapa strategi omnichannel tepat untuk Gen Z:
- Digital Native: Gen Z adalah generasi yang lahir dan tumbuh bersama teknologi
digital. Mereka terbiasa dengan internet, media sosial, dan perangkat
digital sejak kecil, sehingga pemasaran melalui saluran digital sangat
efektif untuk menjangkau mereka.
- Pengalaman (Experience): Gen Z menyukai pengalaman yang konsisten dan menyenangkan. Mereka
lebih cenderung memilih merek yang dapat memberikan pengalaman pengguna
yang baik di semua titik kontak, baik online maupun offline.
- Kemudahan Akses (Easy of Access): Gen Z menyukai hal-hal yang mudah, simpel, dan nyaman. Mereka
menginginkan kemudahan dalam mengakses informasi produk, melakukan
pembelian, dan mendapatkan layanan purna jual.
- Personalisasi (Personalization): Gen Z menghargai penawaran yang sesuai dengan preferensi dan minat
mereka. Mereka lebih cenderung tertarik pada produk yang dipersonalisasi
dan merasa bahwa merek memahami kebutuhan mereka.
Contoh Implementasi Omnichannel yang Sukses
Beberapa
perusahaan telah berhasil menerapkan strategi omnichannel untuk menjangkau Gen
Z. Berikut adalah dua contoh yang menonjol:
- Gojek: Gojek
telah berhasil mengintegrasikan berbagai layanan seperti transportasi,
pengiriman makanan, pembayaran digital, dan layanan lainnya dalam satu
platform. Dengan pendekatan omnichannel, Gojek dapat memberikan pengalaman
yang konsisten dan nyaman bagi pengguna di berbagai layanan.
- Shopee: Shopee
menggunakan berbagai saluran digital seperti aplikasi mobile, website, dan
media sosial untuk menjangkau pelanggan. Mereka juga menggunakan data dan
analitik untuk memahami preferensi pelanggan dan memberikan penawaran yang
dipersonalisasi.
Selain itu,
kampanye "Majestic Squad" oleh Wardah juga merupakan contoh sukses
dari strategi omnichannel yang ditargetkan untuk Gen Z. Wardah meluncurkan
produk dengan melibatkan influencer dan content creator untuk mengenalkan
produk kepada Gen Z melalui media sosial. Kampanye ini berhasil menarik
perhatian Gen Z karena mereka lebih sering menghabiskan waktu di media sosial.
Kesimpulan
Pemasaran
untuk Gen Z yang diselenggarakan oleh Kusuma Academy menyoroti pentingnya
strategi omnichannel untuk mencapai kesuksesan bisnis. Pendekatan ini
menekankan pada tiga elemen utama dalam pemasaran: dikenal (to be known),
dibeli (to buy), dan diingat (to remember). Ketiga elemen ini harus dipetakan
berdasarkan keunikan, ciri khas, dan keunggulan produk untuk menonjolkan nilai
yang ditawarkan kepada pelanggan.
Dengan
menggunakan konsep STP (Segmentation, Targeting, Positioning), perusahaan dapat
menentukan segmen pasar, menargetkan pelanggan, dan menetapkan posisi produk di
pasar. Evolusi pemasaran dari Marketing 1.0 hingga Marketing 5.0 menunjukkan
bagaimana pendekatan pemasaran berkembang dari fokus pada keunggulan produk
hingga integrasi teknologi untuk memahami tren dan kebutuhan pelanggan.
Aspek
penjualan menekankan pentingnya meningkatkan calon pelanggan, mengubah mereka
menjadi pembeli, dan membangun loyalitas pelanggan. Sementara itu, branding
menekankan pada nilai produk, manfaat, nilai perusahaan, dan nilai personal
dari pemilik perusahaan untuk menciptakan hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Strategi
omnichannel sangat relevan untuk Gen Z karena mereka adalah penduduk asli
digital, menyukai pengalaman yang konsisten, menginginkan kemudahan akses, dan
menghargai personalisasi. Contoh sukses penerapan strategi omnichannel termasuk
Gojek, Shopee, dan kampanye "Majestic Squad" oleh Wardah yang
melibatkan influencer untuk menjangkau Gen Z melalui media sosial.
QnA
- Apakah setiap bisnis harus menerapkan
omnichannel? Tidak harus, tetapi strategi omnichannel
menjadi kebutuhan di dunia bisnis saat ini. Walaupun tidak diterapkan
sekarang, perusahaan perlu merencanakan penerapannya di masa depan.
- Bagaimana cara melatih tim pemasaran untuk menerapkan omnichannel? Tanamkan mindset bahwa strategi omnichannel sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan perusahaan. Ajak tim untuk memahami pentingnya strategi ini agar mereka termotivasi untuk melakukannya. Membangun mindset tersebut adalah langkah pertama yang penting.
Posting Komentar